Laman

Senin, 17 Oktober 2011

TUHAN Menguasai Hari Esok

Ketidaktahuan akan hari esok bukanlah sesuatu yang perlu kita kuatirkan karena kita bisa meyakini bahwa TUHAN yang mengasihi kita adalah TUHAN yang menguasai hari esok. Apa yang TUHAN firmankan pasti akan terjadi.
Pada bagian ini, TUHAN menantang bangsa-bangsa dan meneguhkan iman umat-Nya, Israel. TUHAN menantang dengan bertanya, "Siapakah yang menggerakkan dia dari timur, menggerakkan dia yang mendapat kemenangan di setiap langkahnya, ..." (41:2-4). TUHAN memberitahu bahwa hanya Dia yang dapat melakukan semua itu. Dia tidak berubah selama-lamanya. TUHAN menantang ilah-ilah lain dengan mengatakan bahwa mereka sesungguhnya tidak ada. Hanya TUHAN yang sanggup memberitahukan hal-hal yang akan datang. Dia menubuatkan dan memberitahukan kepada umat-Nya. Kepada umat Israel, TUHAN memberi kekuatan dengan meyakinkan bahwa Dia tidak meninggalkan mereka. TUHAN memberitahukan apa yang akan terjadi dengan bangsa Israel (yang akan mengalami kemenangan dan kesejahteraan) karena Dialah yang membuat semuanya itu. Allah berbuat demikian agar semua orang melihat dan mengetahui, memperhatikan dan memahami, bahwa tangan TUHAN yang membuat semuanya ini dan Yang Mahakudus, Allah Israel, yang menciptakannya (41:20).
Melihat kejadian-kejadian di dalam kehidupan kita sehari-hari sering membuat kita menjadi kuatir, takut, dan cemas akan hari esok. Seluruh perhitungan manusia tentang hari esok tak dapat diandalkan karena terlalu banyak faktor yang tak terduga. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi esok. Namun, satu hal yang firman TUHAN ajarkan kepada kita hari ini adalah bahwa TUHAN menguasai hari esok. Bersandarlah pada-Nya! 

Yesaya 41:13
Sebab Aku ini, TUHAN, Allahmu,memegang tangan kananmu dan berkata kepadamu:
"Janganlah takut, Akulah yang menolong engkau."

Jumat, 07 Oktober 2011

Dimanakah Allah Saat Kita Menghadapi Masalah?

Dimanakah Allah Saat Kita Menghadapi Masalah?“Dimana Allah, yang membuat aku, dan yang memberi nyanyian pujian di waktu malam ?” Ayub 35:10b
Ketika semuanya baik, kesehatan baik, keuangan cukup atau malah lebih dari cukup, hubungan dalam keluarga baik, pekerjaan baik, pelayanan baik, semuanya baik-baik saja, biasanya kita cenderung memuji Allah dan cepat mengucapkan kata syukur kita kepadaNya.
Namun jika salah satu atau semuanya memburuk, itu bagaikan badai yang sedang mengamuk mendatangi kita, maka kitapun mulai gelisah, ragu, cemas dan mulai bertanya-tanya apakah benar ada Allah yang melihat apa yang sedang terjadi namun terus membiarkan semuanya itu terjadi ?
*courtesy of PelitaHidup.com
Permasalahan dalam kehidupan yang sedang terjadi sering membuat kita gelisah, merasa tidak tentram, bahkan sangat sukar  melalui malam-malam tanpa bisa tertidur karena pikiran kita dipenuhi dengan persoalan demi persoalan.
Saat-saat seperti ini membuat kita merasa bahwa bahwa Allah tidak peduli atau tidak memperhatikan kita. Merasakan hidup  sendiri tanpa pertolonganNya. Mana Allah? Dimanakah Allah?  Apakah Ia sudah melupakan saya? Mengapa dibiarkanNya semua ini terjadi? Pertanyaan-pertanyaan ini sering muncul dalam pikiran kita, sehingga kecemasan dan ketakutan cepat mendatangi kita.
Dalam menghadapi masalah seperti ini, kita hendaknya tetap tegar, sebab Allah Maha mengetahui dan memahami keberadaan kita. Jangan mudah putus asa dan patah semangat, tetapi terus berharap kepadaNya. Allah peduli dan selalu siap menolong kita dalam segala perkara. Berikut beberapa hal yang dapat menjawab pertanyaan kita, “Dimanakah Allah itu dan apa saja yang diperbuatnya tatkala kita dalam pergumulan?”
*courtesy of PelitaHidup.com
Dimanakah Allah itu saat kita menghadapi masalah ?

1. Allah Berada Di Dekat Kita

Ketika murid-murid Yesus berada dalam perahu yang sedang menghadapi besarnya gelombang air laut. Tuhan Yesus ada bersama mereka. Dia Allah yang selalu menyertai kita. Allah selalu ada dan berada di tengah-tengah kita saat kita dalam pergumulan. “Jangan takut.”
Kita berpikir bahwa jika memang ada Allah di dekat kita maka tidak akan ada lagi persoalan atau  masalah. Mengapa Tuhan ijinkan kita menghadapi pergumulan ini?
*courtesy of PelitaHidup.com
Yang Ia kehendaki ialah supaya kita dapat menyadari bahwa Dia tetap Allah yang tidak pernah membiarkan anaknya. Dia hendak mendidik kita supaya belajar di tengah-tengah pergumulan yang besar, Dia hendak mendidik kita menjadi anak yang kuat dan bertumbuh dalam beriman, Dia tidak membiarkan kita menjadi anak yang manja dan penakut.
Lalu mengamuklah  taufan yang sangat dahsyat dan ombak menyembur masuk ke dalam perahu, sehingga perahu itu mulai penuh dengan air. Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam. Maka murid-muridnya membangunkan Dia dan berkata kepadaNya: “Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?”. Ia pun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: “Diam! Tenanglah!”. Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali.” Markus 4 : 37-39
*courtesy of PelitaHidup.com
Jangan takut, jangan gelisah, Allah selalu berada di dekat kita. Berserulah kepadaNya dalam setiap kesesakan yang menghimpit dalam kehidupan ini. Datanglah mencari Dia, panggil namaNya, dan mengadulah tentang semua masalah, persoalan yang sedang dihadapi kepadaNya, Dia pasti menolong dan sanggup meluputkan kita.
Lihatlah, badai topan itu tunduk pada perintahNya. Demikianlah  setiap badai persoalan yang datang itu akan diselesaikannya, diberikannya jalan keluar bagi kita. Seberat apapun persoalan kita, janganlah menjadi lemah, janganlah takut.
Tuhan Allahmu ada diantaramu sebagai pahlawan yang memberi kemenangan” Zefanya 3:17a
*courtesy of PelitaHidup.com
.

2. Allah Berada Di Daerah Musuh Untuk Memusnahkannya

Kita tentu masih ingat akan kisah bangsa Israel yang keluar dari tanah Mesir dibawah pimpinan Musa. Dengan tongkat Musa laut Tiberau terbelah dua, merekapun dapat menyeberangi laut itu dan ketika pasukan berkuda bangsa Mesir mengejar mereka, tiba-tiba air laut itu berbalik kembali dan menghanyutkan dan menewaskan mereka.
Tuhan berfirman kepada Musa untuk terus berjalan. Tatkala Musa melakukan apa yang Tuhan perintahkan kepadanya, Tuhan melakukan sesuatu bagi mereka.
Tetapi berkatalah Musa kepada bangsa itu: ”Jangan takut, berdirilah tetap dan lihatlah keselamatan dari Tuhan, yang akan diberikannya hari ini kepadamu; sebab orang Mesir yang kamu lihat hari ini, tidak akan kamu lihat lagi untuk selama-lamanya. Tuhan akan berperang untuk kamu, dan kamu akan diam saja” Keluaran 14:13-14
Allah berada di daerah musuh untuk memusnahkannya. Tuhan berjanji kepada Musa bahwa bangsa Mesir yang dilihatnya sekarang ini tidak akan lagi dilihatnya untuk selamanya karena Tuhan yang akan memusnahkannya, Dia yang akan berperang melawan mereka.
Dengan mengulurkan tangannya ke atas laut Tiberau itu, Musa dapat melihat bagaimana laut itu terbelah dan bangsa Israel itupun dapat berjalan menyeberanginya. Tetapi bangsa Mesir tetap mengejar mereka sampai ketengah laut itu, ketika bangsa Israel telah selesai menyeberang, maka Musa kembali mengulurkan tangannya ke atas laut itu, dan airnya kembali berbalik, laut itu cukup dalam sehingga menenggelamkan kereta-kereta dan tentara orang Mesir itu. Demikianlah Tuhan mencampakkan musuh-musuh mereka yaitu bangsa Mesir itu ke tengah-tengah laut itu. Dengan cara itulah Tuhan berperang bagi Israel dan mengalahkan musuhnya.
Allah meyakinkan umat itu bahwa ia akan bertindak menghabiskan musuhnya, tetapi mereka harus mengikuti apa yang Allah perintahkan yaitu mereka harus terus maju menuju laut dengan iman. Allah yang berperang melawan musuh-musuh kita pada saat kita berjalan dengan iman.
Ketahuilah bahwa Allah tetap menyertai kita dan mengatur pertolongannya untuk kita, sebab itu janganlah kita membalas yang jahat dengan yang jahat. Sekalipun terasa berat dan harus mencucurkan air mata kita harus berusaha melakukan FirmanNya.
.

3. Allah Di Sorga Untuk Mengatur Pembelaan Bagi Kita

Yesus di Sorga untuk  mengatur pembelaan bagi kita. Ia menjadi pengantara dan bersyafaat bagi kita.
Kristus yang telah mati? Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit, yang juga duduk disebelah kanan Allah, yang malah menjadi Pembela bagi kita” Roma 8:34
Yesus di Sorga untuk mengatur pembelaan bagi kita, yaitu:
a). Ia memberi kekuatan
Akan banyak orang yang dikucilkan atau disingkirkan hanya karena nama Yesus tatkala menyebarkan Injil Kristus. Stefanus adalah murid Kristus yang telah mati dilempari batu, bukan karena Stefanus itu orang berdosa atau bersalah tapi karena dia telah menyebarkan Injil. Pada saat itu terjadi penganiayaan yang hebat terhadap jemaat di Yerusalem. Bahkan Saulus ikut terlibat untuk menangkap mereka untuk dimasukkan ke dalam penjara. Mengapa Stefanus menghadapi pergumulan itu ? Dimanakah Allah pada waktu itu sedang terjadi? Mengapa Allah membiarkan Stefanus mati?
Yesus ada di Sorga disebelah kanan Allah dan Stefanus melihat itu, dia melihat kemuliaan Allah.  Itu sebabnya Stefanus tidak mengeluarkan kata-kata hujatan, melawan atau membalas perbuatan mereka, bahkan Stefanus mengeluarkan kata-kata pengampunan. Dengan melihat kemuliaan Allah itu, Stefanus menjadi kuat, ia diberi kekuatan oleh Yesus.
Lalu katanya: “ Sungguh, aku melihat langit terbuka dan Anak manusia berdiri di sebelah kanan Allah. Sedang mereka melemparinya Stefanus berdoa, katanya:” Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku”. Sambil berlutut ia berseru dengan suara nyaring: Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!” Dan dengan perkataan itu meninggallah ia.” Kisah Para Rasul 7:56,59-60
Yesus menyambut orang sahidnya yang pertama mati karena Injil, Stefanus telah mengakui Yesus Kristus dihadapan sesama umat manusia dan mempertahankan imannya. Yesus mengakuinya dihadapan Bapa Sorgawi, selaku juru syafaat dan pengantara kita dengan Bapa.
Berharap kepada Tuhan adalah mempercayakan sepenuhnya kehidupan kita kepadaNya. Dia akan memberikan kekuatan ditengah-tengah kelelahan, kelemahan, penderitaan dan pencobaan yang sedang kita dihadapi. Dia akan memberikan jalan keluar, jawaban ataupun hikmat dari segala persoalan kita sehingga kita dapat mengatasinya. Dia akan memberikan kemampuan untuk mengatasi persoalan-persoalan kita bagaikan burung rajawali yang terbang naik ke langit serta diberikanNya juga kesanggupan untuk berlari tanpa merasa lelah dan letih untuk terus berjalan maju.
Tetaplah nantikan Tuhan dalam hidup kita, nantikan Tuhan dalam setiap persoalan kita untuk mendapatkan kekuatan yang baru dariNya. “Tetapi orang-orang yang menantikan Tuhan mendapat kekuatan yang baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah”, Yesaya 40:31.
b). Ia menyediakan pertolongan
Setelah nabi Elia melakukan pelayanan dengan  berpihak kepada Allah dan melawan kemurtadan maka  Allah memberi pertolongan kepada nabi Elia ketika ia berada di lembah Kerit. Allah telah mengatur pertolongan itu melalui burung gagak dan seorang janda supaya Elia mendapat makanan yang cukup pada masa kekeringan itu.
Engkau dapat minum dari sungai itu, dan burung gagak telah Kuperintahkan untuk memberi makan engkau di sana. Lalu ia pergi dan ia melakukan seperti firman Tuhan, ia pergi dan diam di tepi sungai Kerit di sebelah timur sungai Yordan. Pada waktu pagi dan petang burung-burung gagak membawa roti dan daging kepadanya, dan ia minum dari sungai itu. Tetapi sesudah beberapa waktu, sungai itu menjadi kering, sebab hujan tiada turun di negeri itu. Maka datanglah firman Tuhan kepada Elia. “Bersiaplah, pergi ke Sarfat yang termasuk wilayah Sidon, dan diamlah di sana. Ketahuilah, Aku telah memerintahkan seorang janda untuk memberi engkau makan.” 1 Raja-Raja 17 : 4-9
Allah pengatur segalanya, apa saja dapat digerakkanNya untuk memberikan pertolongan bagi orang yang percaya kepadaNya. Untuk memelihara hidup Elia disediakannya segala kebutuhannya, dengan memakai burung gagak, dengan perantara janda miskin di Sarfat.
Kadang-kadang kesukaran bisa saja datang sekalipun kita hidup dalam kehendak Allah. Tapi kita jangan cemas dan takut sebab pada masa atau saat kita membutuhkan sesuatu, Allah akan menyediakan dan memberikan pertolongan itu bagi kita, dengan caraNya yang tidak dapat kita mengerti dan duga.
Ia menciptakan segala yang ada, Ia yang pengatur segalanya dan segala sesuatu dapat diperintahkanNya serta segala sesuatu itu ada dibawah kendali dan kehendakNya.  Percayalah bahwa pertolonganNya tidak pernah terlambat.  Percayalah kepadaNya maka Ia akan bertindak.
Adalah baik menanti dengan diam pertolongan Tuhan” Ratapan 3:26
c). Ia memerintahkan malaikatNya untuk menolong kita
Malaikat adalah roh yang melayani mereka yang harus memperoleh keselamatan. Kata “malaikat” dalam bahasa Ibrani “Malak”, bahasa Yunani “Angelos” yang berarti “pesuruh”. Para malaikat adalah pesuruh atau hamba sorgawi Allah dan para malaikat melaksanakan kegiatan di bumi atas perintah Tuhan.
Bukankah mereka semua adalah roh-roh yang melayani, yang diutus untuk melayani mereka yang harus memperoleh keselamatan?” Ibrani 1:14
Daniel adalah salah satu dari tiga orang pejabat tinggi yang diangkat oleh  Raja Darius, dan kepada merekalah  para wakil-wakil raja harus memberi pertanggung jawaban. Daniel melebihi mereka semua karena ia memiliki roh yang luar biasa. Para pejabat tinggi dan para wakil raja mencari alasan dakwaan terhadap Daniel dalam hal pemerintahan tetapi mereka tidak menemukannya, mereka tidak mendapat alasan apapun untuk menyatakan kesalahan Daniel, karena Daniel setia dan tidak pernah lalai melakukan tugasnya.
Kemudian mereka sepakat untuk menjebak Daniel dalam hal ibadahnya. Mereka menyusun kesepakatan bersama agar semua penguasa, wakil raja, dan para menteri ditetapkan suatu larangan agar barangsiapa yang dalam tiga puluh hari menyampaikan permohonan kepada salah satu dewa kecuali raja, maka akan dilemparkan ke dalam gua singa. Daniel tidak mengindahkan larangan itu, tetapi tiga kali sehari ia berdoa. Bergegaslah orang-orang menghadap raja supaya Daniel dihukum seperti yang sudah ditetapkan itu, maka rajapun dengan sedih memerintahkan supaya Daniel dimasukkan ke dalam gua Singa itu.
Setelah bangun pagi raja pergi ke gua singa hendak mengetahui bagaimana nasib Daniel.
Dan ketika ia sampai dekat gua itu, berserulah ia kepada Daniel dengan suara yang sayu. Berkatalah ia kepada Daniel: “Daniel hamba Allah yang hidup, Allahmu yang kau sembah dengan tekun, telah sanggupkah Ia melepaskan engkau dari singa-singa itu?”. Lalu kata Daniel kepada raja: ”Ya raja, kekallah hidupmu! Allahku telah mengutus malaikatNya untuk mengatupkan mulut singa-singa itu, sehingga mereka tidak mengapa-ngapakan aku, karena ternyata aku tak bersalah di hadapan-Nya: tetapi juga terhadap tuanku, ya raja, aku tidak melakukan kejahatan” Daniel 6:21-23
Dan bergembiralah raja mendengar ucapannya, kemudian ia ditarik keluar dari gua singa itu dan tidak terdapat luka apapun pada Daniel. Kemudian raja Darius mengirim surat kepada semua orang supaya mereka harus takut dan gentar kepada Allahnya Daniel, sebab Dialah Allah yang hidup dan kekal untuk selama-lamanya. Bahkan melalui pergumulan yang dihadapi oleh Daniel tersebut, raja Darius dapat mengenal Allah.
Contoh lain ialah ketika Petrus ditangkap dan ditahan dipenjara, jemaat dengan tekun mendoakannya kepada Allah.
Tiba-tiba  berdirilah seorang malaikat Tuhan dekat Petrus dan cahaya bersinar dalam ruang itu. Malaikat itu menepuk Petrus untuk membangunkannya, katanya: “Bangunlah segera!” Maka gugurlah rantai itu dari tangan Petrus” Kisah Para Rasul 12: 7
Allah membebaskan Petrus dengan mengirimkan malaikat untuk melepaskan belenggu rantai yang dikenakan padanya.
Para malaikat Tuhan melaksanakan banyak kegiatan di bumi atas perintahNya. Malaikat menyelamatkan manusia,  mengamati, melindungi umat Tuhan dari bahaya, membantu kita untuk berperang melawan kuasa setan dan membawa orang yang selamat ke sorga. Bahkan para malaikat Tuhan akan datang bersama dengan Yesus Kristus ketika Ia akan kembali.
Kesetiaan kita pada Allah tidak menjamin kebebasan dari kesulitan, penyakit, dan penderitaan dalam kehidupan orang percaya. Banyak contoh yang lain dari orang yang saleh mengalami penderitaan yang cukup hebat karena berbagai alasan, misalnya : Yusuf, Daud, Ayub, Yeremia, Paulus dan lain-lain.
Dibalik penderitaan yang mereka alami ada rencana besar Allah yang hendak dinyatakanNya lewat hidup mereka. Misalnya, semua penderitaan dan ketidakadilan yang pernah dialami oleh Yusuf dari saudara-saudaranya dan orang Mesir itu adalah menjadi bagian dari rencana Allah. Allah tetap menyertai Yusuf, yang akhirnya Yusuf menjadi orang paling terpenting yang dipakai Tuhan untuk memberkati saudara-saudaranya serta kehidupan banyak orang.
Allah menginjinkan penderitaan atau masalah terjadi tidak berarti bahwa Allah menyebabkan semua itu, Allah tidak pernah menyebabkan kejahatan ataupun masalah terjadi, tetapi Ia mengijinkannya terjadi dan mengarahkannya serta menguasainya supaya hal itu dapat mengerjakan kehendakNya  yang baik.
Allah turut bekerja dalam segala hal  untuk mendatangkan maksudNya yang terbaik, jika kita tetap percaya pada FirmanNya dan tetap mengasihiNya dengan melakukan FirmanNya. Seberat apapun badai pergumulan hidup ini, ingatlah kepada Allah sebagai satu-satunya sumber pertolongan itu. Bahkan sekalipun ada rancangan jahat orang lain dalam masalah yang kita hadapi, jangan cemas dan takut, sebab  Allah selalu hadir dalam setiap perkara kita, Dia pembela umatNya.
Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekanya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar” Kejadian 50:20
Tuhan sangat memahami apa yang harus ia perbuat kepada kita. Kita tidak perlu berpikir bahwa Tuhan harus seperti yang kita mau, kita tidak bisa mengatur Tuhan. Tuhan selalu berada di tempat yang tepat.  Jangan gelisah dan cemas menghadapi semua badai permasalahan, tetaplah berdoa serahkan semua persoalan itu padaNya, nyanyikanlah pujian kepadaNya sepanjang hari dan laluilah hari-hari dalam hidup ini bersama Tuhan. Tetap percayalah kepadaNya! Ia akan memberi kekuatan dan pertolongan kepada kita. Percayalah!
Karena itu Ia sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang oleh Dia datang kepada Allah. Sebab Ia hidup senantiasa untuk menjadi Pengantara mereka” Ibrani 7:25
Seperti Aku menyertai Musa, demikianlah Aku menyertai Engkau; Aku tidak akan membiarkan Engkau dan tidak akan meninggalkan Engkau” Yosua 1:5b
Berbahagialah ia  yang membacakan dan mereka yang mendengarkan kata-kata nubuat ini, dan yang menuruti apa yang ada tertulis di dalamnya, sebab waktunya sudah dekat” Wahyu 1:3

Kamis, 06 Oktober 2011

Mengatasi Rasa Kuatir & Ketakutan

Roma 12:12 ---> Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!

Lepaskanlah Rasa Kuatir & Ketakutan. Ketakutan & kekuatiran hanyalah imajinasi pikiran akan suatu kejadian di masa depan yg belum tentu terjadi, kebanyakan hal-hal yg Anda kuatirkan & takutkan tak pernah terjadi !

Buanglah Dendam.  Dendam & Amarah yang disimpan hanya akan menyedot energi diri Anda & hanya mendatangkan KELELAHAN JIWA, BUANGLAH !!

Berhentilah Mengeluh.  Mengeluh berarti selalu tak menerima apa yg ada saat ini, secara tak sadar Anda membawa-bawa beban negatif.

Bila Ada Masalah, Selesaikan Satu Persatu.  Hanya inilah cara menangani setiap persoalan satu demi satu.

Tidurlah dengan Nyenyak.  Semua masalah tak perlu dibawa tidur. Hal tersebut buruk & tak sehat, biasakanlah tidur dgn nyaman.

Jauhi Urusan Orang Lain.  Biarkan masalah orang lain menjadi urusan mereka sendiri. Mereka memiliki cara sendiri u/ menangani setiap masalahnya.

Hiduplah Pada Saat ini, Bukan Masa Lalu.  Nikmati masa lalu sebagai kenangan, Jangan tergantung padanya. Konsentrasilah hidupmu pada kejadian saat ini, karena apa yg Anda miliki adalah saat ini, bukan kemarin, bukan besok.

Jadilah Pendengar Yg Baik.  Saat menjadi pendengar, Anda belajar & mendapatkan ide-ide baru berbeda dari orang lain.

Berpikirlah Positif.  Rasa frustasi datang dari pikiran negatif.  Kembalilah berpikir positif. Bertemanlah dgn orang2x yg berpikiran positif & terlibatlah dgn kegiatan2x positif.

Bersyukurlah.  Bersyukurlah atas hal-hal kecil yg akan membawa Anda pada hal-hal besar. Sekecil apapun karunia yg Anda terima, akan menghasilkan hal-hal besar & slalu membawa Anda kpd Kebahagiaan saat Anda bersyukur.

Senin, 03 Oktober 2011

Bila saatnya tiba, Dia Akan Membuat Segalanya Indah Pada Waktunya

Susan Boyle berusia 47 tahun salah seorang peserta "Britain's Got Talent 2009", yang diselenggarakan di Inggris menyanyikan lagu "I Dreamed A Dream".  Britain's Got Talent 2009, sebuah acara ajang pemilihan pencari bakat diselenggarakan di negara Inggris, banyak juga diselnggarkan di negara lainnya dengan tujuan mencari bakat-bakat baru.  Acara serupa juga diselenggarakan di negara adikuasa Amerika dengan nama "America 's Got Talent" atau Indonesia dengan tajuk acara bernama "Indonesia Got Talent". Negara-negara penyelenggara acara pencari bakat baru, sengaja menempatkan nama negara di depan acara untuk memperkenalkan bahwa pemenangnya kelak akan menjadi salah seorang duta terbaik negara penyelenggara.

Ajang acara pencari bakat "Got Talent", agak berbeda dengan "Idol" seperti, "Britain Idol", American Idol" atau "Indonesian Idol" atau "Idol" lainnya.  Kelebihan acara "Got Talent" adalah para peserta bisa menampilkan aneka bakat atau talenta yang dimilikinya, tidak hanya menyanyi, bisa juga dancing, komedy, sulap, dll, dan juga tidak ada batasan umur. Yang penting peserta memiliki "special talent"

Susan Boyle berusia 47 tahun, seorang pengangguran dan berusia tidak muda lagi. Dia adalah seorang "churchgoer" yang taat atau rajin pergi ke gereja serta melayani sebagai volunteer di gerejanya. Banyak orang yang melihatnya sebagai pengangguran, tetapi seorang yang bekerja dengan sukarela melayani Tuhan di rumah Tuhan, di mata Tuhan bukanlah seorang pengangguran. Ada janji Tuhan pada umatnya di dalam Maleaki 3:17 bahwa Tuhan tidak pernah menahan upah dari orang yang layak menerimanya. Janji yang indah "Mereka akan menjadi milik kesayanganKu sendiri, firman Tuhan semesta alam, pada hari yang Kusiapkan. Aku akan mengasihani mereka sama seperti seseorang menyayangi anaknya yang melayani dia." 

Sudah sejak lama Susan Boyle, bermimpi menjadi seorang penyanyi profesional, tetapi dia tidak dapat mewujudkannya. Sehingga terjadi penundaan. Kenapa? Karena dia mendedikasikan hidupnya untuk merawat ibunya yang sudah tua. Sehingga dia hanya bisa membatasi penampilan menyanyinya hanya untuk di gereja sebagai anggota koor dan di karaoke. Sebenarnya merawat orang tua bukanlah budaya yang lazim di dunia Barat, karena dunia Barat lebih memiliki hidup individualis.  Sangat biasa sekali biasanya mereka akan mengirim orang tua mereka yang sudah lanjut usia ke panti jompo.  Tetapi Susan memilih lebih mengebelakangkan keinginannya untuk menjadi penyanyi profesional yang didambakannya karena dia mengasihi dan ingin berbakti kepada orang tuanya. Karena Susan percaya di dalam Firman Tuhan 1 Timotius 5:8, berkata, "Tetapi jika ada seorang yang tidak memeliharakan sanak saudaranya, apalagi seisi rumahnya, orang itu lebih buruk dari orang yang tidak beriman."

Dua (2) tahun setelah Bridget, sang ibu meninggal Susan memutuskan untuk mengikuti talent show.  Sebenarnya keinginan Susan mengikuti 'talent show' hanyalah untuk memenuhi pesan dan harapan sang ibu semasa hidupnya.  Wujud cinta dan rasa hormat pada sang ibu, Susan memutuskan melakukan sesuatu dalam hidupnya karena dia percaya sebuah janji di dalam Keluaran 20:8 yang tertulis "Hormatilah ayahmu dan ibumu supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan Tuhan, Allahmu, kepadamu."

Sang Bapa yang baik selalu memandang dari tahtaNya yang suci, Dia tidak pernah berhutang kepada orang yang melakukan kebenaran firmanNya. Dan itu semua telah terbukti? Susan, tidak pernah menyesal dengan pilihan yang dilakukan untuk mendedikasikan dirinya bagi sang Ibu, walau dia harus mengalami penundaan puluhan tahun. Susan sangat percaya bahwa umurnya yang sudah matang dan pengalaman hidupnya adalah merupakan assetnya yang terbesar. Susan mengatakan bahwa "Semua perjalanan yang sudah dia lalui dalam hidupnya memberikan iman dalam kemampuannya" Dalam sebuah wawancara dia berkata “I think I am ready for it.”
Saat Susan tampil di Final Britain 's Got Talent pada tanggal 11 April 2009, menyanyikan lagu "I dreamed a dream", penampilan Susan pada malam tersebut sangat berbeda dari peserta final lainnya.  Saat Susan memasuki panggung semua orang yang hadir dalam ruangan menyaksikan penampilannya tercengang serta terpukau termasuk para dewan juri.  Saya sendiri sejujurnya terpukau menyaksikan penampilan sederhana.  Lihat videonyaKlik disini. Susan tampil ke atas panggung bernyayi karena Susan sedang MENYANYIKAN KEHIDUPANNYA. Susan bernyanyi, menyanyikan mimpi-mimpi dan harapan-harapannya yang tertunda.  

Susan tampil di acara malam final dengan diiringi orkestra membawakan lagu dari Les Miserables berjudul "I DREAMED A DREAM" 
"I dreamed a dream in time gone by
When hope was high and life worth living
I dreamed that love would never die
I dreamed that God would be forgiving

I had a dream my life would be
So different from the hell I'm living
So different now from what it seemed
Now life has killed the dream I dreamed"

Penampilan Susan Boyle saat bernyanyi membawakan lagu begitu memukau penonton tidak terkecuali para penonton yang tadinya sinis serta para juri, sehingga secara serentak seakan ada yang memberikan komando para penonton berdiri memberikan "standing ovation".

Komentar ke-3 juri pada malam final tersebut
Piers Morgan, berkata bahwa penampilan Susan Boyle adalah suatu kejutan terbesar yang pernah dialaminya dalam talent show semacam ini.

Amanda Holden, sejak penampilan Susan pertama kali dia adalah salah seorang yang sinis terhadap kemampuan Susan. Pada malam final tersebut saat menyaksikan Susan beryanyi Amanda hanya bisa mengangkat tangan serta melongo, dengan jujur serta berterus terang bahwa akhirnya Amanda berkata "it's a complete privilege" dapat menyaksikan Susan bernyanyi di acara talent show ini.

Simon Cowell, seorang juri yang sangat jarang memuji.
Di awal penampilan Susan, Simon pernah berkata bahwa Susan adalah seorang yang "extraordinary".  Saat itu dia menyindir penampilan Susan yang Gendut, ber-alis tebal ala Leonid Brezhnev, mantan Presiden Uni Sovyet, dagu yang sudah mengkerut karena dia sudah tidak muda lagi sudah berusia 47, berambut keriting, lengkaplah kesan 'ugly' saat dia tampil.  Bagi yang suka menonton American Idol pasti sudah familiar dengan komentar-komentar pedas yang biasa dilontarkannya. Simon akhinya mengakui sambil bahwa apa yang pernah dikatakannya saat penampilan Susan yang pertama adalah benar, Susan adalah seorang yang 'extraordinary' bukan luar biasa buruknya, melainkan luar biasa baiknya. Dasar Simon pinter "ngeles". 

Dua bulan sebelum mengikuti "Britian's Talent Show", bulan February 2009, ternyata Susan ditolak oleh pimpinan choir "Cantilena Choir" di Livingston, saat dia ingin bergabung. Sang pemimpin koor hanya bisa berkata, "It was a shock when I saw her on the television"

Percayakah temanku bahwa "HE HAS MADE EVERYTHING BEAUTIFUL IN HIS TIME?"
Semuanya memang indah pada waktu-Nya. Kalau saja Susan diterima menjadi salah seorang anggota koor di "Cantilena Choir", mungkin Susan tidak akan pernah menjadi fenomena yang menginspirasi banyak orang. Diakuinya bahwa dua bulan sebelum kemenangannya di "Britain's Got Talent 2009" dia sangat bersedih karena penolakan tersebut.  Setelah kemenangannya di ajang acara "Britain's Got Talent 2009 pada tangga 11 April 2009,  hidupnya berubah menjadi seorang selebriti. Rumahnya tidak pernah sepi dari fans dan media televisi yang berlomba untuk mewawancarainya.

"WHEN THE TIME COMES", Bila Saatnya Tiba, tidak ada satupun yang dapat menghalangi.  Banyak orang termasuk saya merasa dikuatkan setelah menyaksikan video penampilan Susan yang sangat sederhana dan juga melalui kesaksian Susan yang luar biasa.  Mudah-mudahan pengenalan kita akan Tuhan akan semakin bertambah melalui kejadian yang tidak biasa. Karena Bila saatnya tiba
"WHEN THE TIME COMES", Dia Akan Membuat Segalanya Indah Pada Waktunya "HE HAS MADE EVERYTHING BEAUTIFUL IN HIS TIME?"  Seperti janji dalam Alkitab bahwa apa yang ditabur akan dituai. Susan menerima apa yang selama ini ditabur akhirnya dia tuai.  Kesetiaan serta pengorbanannya yang sunguh-sungguh. Di balik kesuksesan besar yang Susan telah diraihnya pasti ada penderitaan besar yang harus dilaluinya.  Seperti yang pernah Susan Boyle katakan bahwa, "apa yang telah dialami dalam hidupnya, segala penderitaan serta penundaan membuat imannya semakin bertambah" Dengan Imannya Susan tahu bahwa Tuhan yang besar sanggup mewujudkan mimpinya, yang bagi orang lain adalah impossible. Susan seorang yang terbiasa dicemooh sejak masa kecil, bahkan sampai menjelang penampilannya menyanyikan lagu "I Dreamed A Dream" di pentas final Britain's Got Talent 2009, diapun masih mengalaminya.  Tetapi Susan tidak pernah mengurungkan niatnya untuk mewujudkan mimpinya.  Dia tetap berharap bahwa BAPA, yang ajaib pasti sanggup melakukan hal-hal ajaib bagi dirinya.  
Bayangkan seorang yang "unknown before" mendadak 5x lebih populer dibanding Presiden Obama di YouTube dalam tempo seketika?

Teman-teman yang sedang mengalami penundaan, pada saat ini merasakan suatu kekecewaan karena merasa tidak bisa mewujudkan mimpi yang ingin dicapai.  Mari bangkit kembali dan berharap "Bila saatnya tiba, Dia Akan Membuat Segalanya Indah Pada Waktunya", "WHEN THE TIME COMES", "HE HAS MADE EVERYTHING BEAUTIFUL IN HIS TIME?
We'll let's wait until the time comes ...

Selamat Buat Temen-Temen

Selamat yah buat temen-temen yang sudah menerima Yesus sebagai Juru Selamat dalam hidup anda..
Semoga temen-temen semua senantiasa diberkati Allah yang maha kuasa.