Laman

Rabu, 21 September 2011

Cara Membuat Khotbah Singkat Dengan Contoh Berikut


KUALITAS IMANKU

Nats : Matius 14:25-33
Tujuan :
  1. Remaja mengerti kualitas iman yang benar
  2. Remaja mempraktekkan iman kepada Tuhan dengan sungguh-sungguh percaya kepada-Nya
Pembukaan
Ilustrasi : Permainan menjatuhkan diri kepada teman. Inilah permainan yang menguji kepercayaan kita kepada teman-teman kita yang sudah siap menopang badan kita.
Peralihan : Kualitas iman adalah seberapa besar kepercayaan kita kepada Tuhan. Bagaimana kualitas iman kita dihadapan Tuhan pada saat ini?
Isi
Apa yang dimaksud dengan kualitas iman? Iman bukan sekedar kesetiaan dan ketaatan kepada firman Tuhan. Iman bukan sekedar bertobat kepada Tuhan. Namun iman adalah kepercayaan kita kepada Tuhan. Percaya yang bagaimana? Tentunya diawali dengan percaya Yesus sebagai Juruselamat pribadi. Namun, bukan hanya itu saja. Saat kita sudah mengaku percaya kepada Yesus sebagai juruselamat pribadi, maka perlu dibuktikan dengan adanya kualitas iman kepada Tuhan. Seperti apakah kualitas iman itu?
1. Pengenalan kita kepada Tuhan (ay. 26-27)
Dalam firman Tuhan ini, kita dapat melhat bagaimana pengenalan para murid kepada Yesus. Saat Yesus berjalan di atas air, mereka segera ketakutan dan berteriak serta menganggap bahwa itu adalah hantu. Mereka tidak menyadari bahwa yang berjalan di atas air adalah Yesus sendiri. Konsep pikir lama mereka masih saja tertanam di dalam hidup mereka, sehingga jika ada sesuatu yang janggal dan menakutkan, maka mereka langsung saja berfikir negatif. mereka tidak menyadari bahwa Tuhan yang mereka sembah lebih besar kuasanya daripada hantu.
Pada saat itu memang terjadi pada malam hari, dimana gelap gulita mengelilingi lautan. Sebelum kedatangan Yesus, mereka sempat mengalami perahu diombang-ambingkan oleh angin sakal (ay.24). Angin ini adalah angin yang datang secara tiba-tiba dan bisa menjadi bencana bagi orang yang mengalaminya, sebab jika tidak kuat, maka perahu mereka bisa saja terbalik. Awalnya mereka sudah ketakutan, pikiran negatif muncul di dalam diri mereka, sehingga mereka sendiri tidak lagi berpikir bahwa yang datang mengahampiri mereka dengan berjalan di atas air, adalah Yesus yaitu Guru mereka sendiri.
Disini jelas terlihat bahwa situasi sudah mempengaruhi pola pikir mereka dan mereka tidak mengenal Yesus dengan baik. Sehingga mereka ketakutan saat melihat seseorang berjalan di atas air. Jika mereka mengenal Yesus, maka mereka akan tidak akan takut saat melihat Yesus berjalan di atas air, sebab mereka menyadari tidak ada kuasa yang lebih besar dapat mengganggu hidup mereka termasuk hantu itu tidak ada di dalam pikiran mereka. Jika mereka mengenal Yesus dengan baik, maka mereka akan menyadari bahwa yang datang kepada mereka adalah Yesus sendiri.
Contoh :Seberapa besar kita mengenal Allah yang kita sembah?Serinkali kita juga mengalami ketakutan yang tidak beralasan seerti ini. Kita bisa saja merasa takut akan gelap sebab rasanya di dalam gelap, kita akan menemukan hal-hal yang gaib atau hantu. Buktinya ada di dalam acara-acara televisi. Ini adalah konsep lama yang salah dan harus kita buang. Sadarlah bahwa Allah kita adalah Allah yang besar kuasa-Nya, maka jika kita takut, kita dapat berdoa kepada Tuhan mohon kekuatan dari Tuhan menyertai hidup kita dan hati kita. Jika kita mengenal Tuhan, maka konsep tentang hantu kita buang jauh-jauh di dalam diri kita dan situasi tidak dapat mempengaruhi hidup kita.
2. Keyakinan kita kepada Tuhan (trust-ay. 28-29)
Seorang murid Yesus yang cukup ekspresif menantang Yesus untuk menunjukkan siapa diri Yesus sesungguhnya. Ini bukti keraguan yang cukup fatal bagi diri Petrus. Petrus masih meragukan bahwa yang dapat berjalan di atas air tersebut adalah Yesus. Maka Petrus memberanikan diri untuk berjalan di atas air menemui Yesus sendiri. Satu sisi ia menantang apakah Yesus dapat membimbing dia untuk berjalan di atas air sama seperti yang Yesus lakukan, namun disatu sisi ia juga merasa penasaran apakah benar yang mengaku Yesus itu adalah memang Yesus guru mereka.
Namun, dalam kejadian ini, Yesus menerima tantangan dari Petrus dan mengijinkan Petrus berjalan di atas air dengan bimbingan dari Yesus. Ini menyatakan bahwa kualitas iman Petrus belum terbentuk dengan baik. Jika iman Petrus sungguh terbentuk dengan baik, maka ia tidak akan lagi menantang Yesus dan ia percaya sepenuhnya bahwa memang itulah Yesus.
Contoh : Suatu kali jika kita dihadapkan dengan masalah pergaulan misalnya. Kita diajak teman untuk melakukan hal yang jahat di mata Tuhan dan itu membuat kita bimbang untuk mau mengikuti apa yang teman kita ini inginkan. Misalkan saja kita diajak untuk menonton film dewasa yang tidak layak untuk ditonton atau diajak merokok. Bagaimana sikap kita? Ini adalah masalah bagi hidup kita yang membuat hidup kita down. Satu sisi kita ingin terlihat keren di depan teman kita dan kita tidak mau kehilangan mereka, namun disatu sisi lainnya kita seorang yang percaya kepada Kristus, maka tidak boleh melakukan dosa. Mana yang akan engkau pilih? Seberapa baiknya kualitas imanmu saat menghadapi masalah ini?
Seharusnya sebagai anak Tuhan, kita memohon kekuatan dari Tuhan, sebab kita percaya sepenuhnya bahwa Tuhan akan menguatkan iman kita, sehingga kita tidak salah memilih mana yang akan kita pilih. Pilihan kita menentukan langkah hidup kita kedepannya, maka belajarlah percayakan hidupmu kepada Tuhan sepenuhnya. Jika kita harus kehilangan teman kita dan dianggap sebagai seorang yang bodoh sebab kita memilih untuk tidak mengikuti ajakan mereka yang salah, maka janganlah takut. Mengapa demikian? Bukankah mencari teman itu sulit? Nah, kita perlu memilih dan memilah mana teman yang benar dan yang tidak. Dengan memohon bimbingan Yesus untuk menyertai hidup kita, maka janganlah takut, sebab Tuhan akan memberikan kita dan mengarahkan kita untuk menemukan teman yang benar hidup dan kerohaniannya.
3. Penyerahan kita kepada Tuhan (30-31)
Saat Petrus berjalan di atas air, maka ada angin yang berhembus membuat petrus takut dan gentar kembali. Ia rasanya baru menyadari bahwa yang ia lakukan bukanlah hal yang wajar. Maka ia akhirnya bimbang dan gelisah. Ia mengalami goncangan iman dengan berpikir bahwa dia akan tenggelam jika terus berjalan di atas air dan merasa tidak ada orang yang sanggup menolongnya. Pada saat angin berhembus, maka Petrus jatuh dan air membasahi tubuhnya. Petrus tidak menyerahkan perjalanannya untuk menemui Yesus kepada Yesus. Ia masih berpikir dengan kekuatan sendiri saja untuk memastikan itu adalah Yesus.
Pada saat itu, ia mohon pertolongan kepada Yesus, namun kejatuhan inilah yang membuat Yesus melihat bahwa hati Petrus begitu bimbang akan Yesus dan tidak sepenuhnya yakin bahwa Yesus adalah Allah yang berkuasa atas dunia ini. Pada saat inilah Yesus benar-benar merasa marah dan kecewa akan sikap murid-murid-Nya, sebab para murid tidak begitu mengenal dan tidak sepenuhnya percaya kepada Yesus sebagai Allah. Namun Yesus yang penuh dengan kasih, Ia mengingatkan para murid untuk kembali melihat dengan seksama siapa diri Yesus, sehingga pada akhirnya para murid menyadari kesalahan mereka dan memuliakan Yesus serta percaya bahwa Yesuslah Allah mereka.
Ilustrasi : Seperti bangsa Israel yang memiliki iman tegar tengkuk. Saat susah, mereka bersungut-sungut kepada Tuhan sebab mereka merasa Tuhan mengabaikan mereka dan merasa Tuhan tidak dapat membantu mereka untuk menghadapi dan menyelesaikan masalah hidup yang dialami bangsa Israel dalam PL. Mereka tidak menyerahkan kekuatiran mereka kepada Tuhan. Kualitas iman yang dangkal inilah yang dibenci Tuhan. Maka dibeberapa kejadian, Tuhan menghukum bangsa Israel agar menyadari siapa Tuhan yang mereka sembah sebenarnya.
Biarlah pada hari ini kita juga menyadari bahwa kualitas iman yang Tuhan inginkan adalah menyerahkan seluruh hidup dan hati kita kepada Tuhan. Jangan kuatir ataupun gentar di dalam mengalami masalah dan pergumulan hidup. Ingatlah untuk menyerahkan segala kuatirmu kepada Tuhan, sebab Dia sanggup membantumu lepas dari masalah dan kekuatiran yang ada. (Mazmur55:23 Serahkanlah kuatirmu kepada TUHAN, maka Ia akan memelihara engkau! Tidak untuk selama-lamanya dibiarkan-Nya orang benar itu goyah). Jika engkau masih menggunakan kekuatanmu saja untuk menyelesaikan masalah yang ada, maka imanmu akan goyah, sebab engkau tidak mampu menyelesaikan masalah tersebut.Jangan menggunakan kemampuanmu sendiri, namun carilah Tuhan sebagai penopang hidupmu, sehingga engkau memiliki iman yang berkualitas.
Penutup
Aplikasi Milikilah iman yang berkualitas dengan percaya kepada-Nya sepenuh hatimu da praktekkanlah kepercayaanmu kepada-Nya di dalam kehidupan sehari-hari.
Semoga Bermamfaat

Senin, 19 September 2011

Belajar Dari Burung


Amsal 12:27
Orang malas tidak akan menangkap buruannya, tetapi orang rajin akan memperoleh harta yang berharga.

Tuhan menjanjikan kepada kita semua pemeliharaan-Nya, burung-burung saja dipelihara apalagi kita yang diciptakan serupa gambar-Nya (Matius 6:26). Tapi itu tidak berarti kita tidak perlu bekerja keras dalam hidup dan mengandalkan berkat Tuhan secara ajaib semata.

Burung-burung memang tidak menabur dan menuai, namun mereka bekerja keras sepanjang hari. Tidak percaya? Berikut sebuah penelitian terhadap aktivitas kehidupan burung-burung:

- Burung Murai, bangun pukul 02.30 pagi kemudian mencari makanan hingga pukul 21.30 (total 19 jam), bolak-balik ke sarang sekitar 200 kali sehari memberi makan kepada anak-anaknya.
- Burung Tikus, bangun pukul 03.00 pagi dan bekerja hingga pukul 21.00 (18 jam). Mereka bisa mengumpulkan 400 ekor ulat sehari.
- Burung Hitam, bangun pukul 04.00 pagi dan bekerja hingga pukul 21.00 (17 jam). Bolak-balik ke sarang 100 kali sehari untuk memberi makan anak-anaknya.

Berapa banyak waktu kita bekerja sehari? Apa yang anda tabur, itulah yang dituai. Kita tidak bisa berpangku tangan dan berdoa minta Tuhan menurunkan berkat-Nya dari surga secara ajaib. Ada bagian yang harus kita lakukan dan Tuhan akan melakukan bagian-Nya. Belajarlah dari semangat dan keuletan dari burung-burung.

Diam dan tidak melakukan apa-apa hanya mendatangkan kesia-siaan. Berusahalah, maka berkat akan mengikuti anda.

Rabu, 14 September 2011

Sejarah Gereja Advent Di Dunia

Salam sejahtera, mungkin keterangan dibawah ini dapat berguna untuk lebih tahu isi yang sebenarnya dari adventisme.

Pendiri Adventisme adalah William Miller ( lahir 1782 ) dari Low Hampton, New York menyatakan bahwa Alkitab menubuatkan kiamat dan kedatangan Yesus ke 2 kali pada tahun 1844, menurut Dan 8:14 dengan menafsirkan satu tahun untuk setiap hari ( Bil 14:34, Yeh 4:6 ).

Perhitungannya : Dan 8:14 menyebutkan masa 2300 petang dan pagi dimana “Rumah Tuhan akan dipulihkan “. Hukuman 70 minggu berakhir ketika Ezra kembali pada tahun 457 SM. Maka kedatangan Yesus ditafsirkan sebagai 2300 hari – 490 hari ( 70 minggu ) menjadi tahun 1810 hari. Digenapkan menjadi 1810 tahun dari tahun 34 SM menjadi tahun 1844. Maka menurutnya 2300 hari dalam Dan 8:14 berakhir pada tahun 1844.

Namun ternyata pernyataannya tidak terwujud Yesus tidak datang kembali pada tahun 1844. William Miller akhirnya mengakui kekeliruannya secara terbuka dan tidak berani lagi menubuatkan tahun kedatangan Yesus. Para pengikutnya tetap berbakti di hari Minggu, dan bergabung dalam gereja “Evangelical Adventists” dan Advents Christian Chruch’.

NY. Ellen Gould White (1827-1915) salah seorang pengikut setia Wiliam Miller mengemukakan pendapat bahwa Kristus memang datang pada 22 Oktober 1844 dan sekarang memasuki tahap kedua dalam karya penyelamatan Nya, yaitu pekerjaan “penghakiman pemeriksaan”. Dalam bukunya “The Great Controversy Between Christ and Satan, hal 481, ia menulis: “Oleh sebab itu mereka yang mengikuti terang perkataan nubuat itu melihat , bahwa Kristus pada waktu itu telah memasuki tempat yang mahakudus untuk menyelesaikan karya penyelamatan sebagai persiapan kedatanganNya, dan bukannya datang ke dunia pada akhir dari 2300 hari, yaitu pada tahun 1844”.

Ia menyatakan bahwa ada tiga tahap dalam karya penyelamatan Kristus. Pertama adalah karya diatas kayu salib, yang dapat dibandingkan dengan pekerjaan para imam Yahudi di mezbah tembaga. Kedua adalah karya yang dimulai pada tahun 1844, ketika Yesus masuk ke tempat kudus untuk melakukan pekerjaan penghakiman pemeriksaan. Ketiga akan dimulai pada hari Penebusan yaitu pada waktu Kristus memasuki tempat mahakudus, meletakkan dosa-dosa manusia pada kambing hitam, yaitu Iblis, yang akan membawanya menuju ke satu tempat untuk dilupakan sama sekali.

Dengan demikian menurut Ny. Ellen Gould White tanggal 22 Oktober 1844 itu dianggap sebagai tanggal “Allah menutup pintu anugerah” dan yang dianugerahi hanya orang Adventis yang menantikan kedatangan-Nya. Ketika tanggal itu Tuhan Yesus tidak datang juga, tanggal itu diberi pengertian baru yaitu bahwa Tuhan Yesus memasuki “tempat yang mahasuci” untuk menguduskan gerejanya. Gereja-gereja Kristen tidak ikut dalam pengudusan itu karena mereka tidak menantikan tanggal 22 Oktober 1844, dan hanya mereka yang menerima amanat Ny White lah yang akan menerima pengudusan.

Tanggal 22 Oktober 1844 yang gagal memenuhi nubuatan tsb. disebut orang sebagai “Hari Kekecewaan Agung” dan sampai sekarang masih dipercaya oleh para pengikutnya akan perhitungan 2300 tahun tsb. Ajaran yang menunjuk kedatangan Yesus kedua kali pada tahun 1844 dapat dilihat dalam lembaran buku “Penuntun Dasar Untuk Pemahaman Alkitab” karangan Harold E. Metcalf, hal. 64 – 67, yang dijilid menjadi satu dengan Alkitab terbitan LAI yang dicetak atas pesanan GMAHK ( Gereja Masehi Advent Hari Ke Tujuh ).

Menurut Ny White pada tanggal 3 April 1847 ia telah melihat Kristus sedang melakukan pekerjaan penghakiman pemeriksaan dan menunjuk pada perintah ke empat, yaitu untuk memelihara hari Sabat dan pemeliharan kehidupan suci seperti tidak merokok, minum alcohol, teh dan kopi, nonton, dan makanan haram , sebagai penyucian Bait Suci, karena tubuh manusia adalah Bait Suci. Oleh sebab itu mereka menamakan dirinya “Masehi Advent Hari Ketujuh” = “Seventhday Adventists”.

Siaran “Suara Nubuatan” yang dapat diikuti dari pelbagai pemancar radio disetiap benua termasuk di Indonesia, telah memikat ribuan jiwa dengan orang-orang yang mengikuti kursus tertulis gratis. Demikian pula buku yang biasanya tentang kesehatan , terutama petunjuk untuk hidup sehat secara vegetarian umumnya dibagikan dengan gratis. Web site yang tampaknya kristiani tetapi mengandung ajaran adventisme banyak tersebar di internet.

Dengan cara yang halus dan cerdik orang-orang Advent telah pergi ke tiap ladang penginjilan dan merebut petobat-petobat baru Kristen, yaitu merusak hasil pekerjaan yang dengan susah payah sudah diusahakan oleh para pemberita Injil selama bertahun-tahun, dengan tidak merintis pekerjaan diantara orang kafir.

Dasar ajaran mereka antara lain :

1. Mengenai Sabat.

a. Paus , adalah antikristus yaitu manusia 666, telah mengubah hari Sabat dari hari Sabtu ke hari Minggu dan bahwa semua orang yang berbakti pada hari Minggu mempunyai tanda binatang itu ( - 666 - ), dan akan masuk neraka, karena mereka telah melanggar hari Sabat Allah.

b. Konstantin, kaisar Romawi telah merubah hari ibadah dari hari Sabtu ( Sabat ) menjadi hari Minggu berdasarkan ajaran kafir ( Pemujaan dewa matahari ).

c. Menurut mereka hari Sabtu adalah hari yang ketujuh, telah ditetapkan oleh Tuhan Allah sendiri sejak semula, yaitu pada waktu penciptaan manusia. Ketika Allah beristirahat pada hari Sabat, Ia telah memberikan satu contoh untuk ditiru oleh semua generasi manusia dan Ia mewajibkan semua orang untuk ‘ingat akan hari Sabat dan menguduskannya”. Mereka mempertahankan bahwa penetapan hari Sabat tidak pernah dicabut kembali.

2. Mengenai keselamatan.

a. Memelihara hukum perlu sebagai bukti keselamatan. Orang percaya yang tidak berbakti pada hari Sabtu adalah orang-orang sesat. Pada waktu Kristus datang kembali, hanya ada 144.000 orang yang akan selamat dan mereka adalah orang-orang Advent yang tidak mempunyai tanda binatang, Iman kepada Krsitus hanya mendapat keampunan dosa-dosa yang lalu, tetapi hukum Allah adalah ukuran bagi sifat dan hidup manusia yang akan diuji pada waktu penghakiman.

b. Mereka mengajarkan tiga tahap menuju karya penyelamatan Kristus. Salib hanya merupakan tahap pertama dari penyelamatan. Tahap kedua dimulai pada tahun 1844 ketika Kristus memasuki tempat kudus untuk mulai pekerjaan “penghakiman pemeriksaan”. Tahap yang ketiga adalah pada waktu dosa-dosa manusia diletakkan pada kambing jantan penghapus dosa, yaitu Iblis pada Hari Penebusan.

3. Mengenai kekekalan.

Mereka berpendapat bahwa hanya beberapa jiwa saja yang kekal, yaitu mereka yang mempunyai kehidupan kekal. Sisanya akan dimusnahkan dan akan lenyap. Alasannya adalah karen hidup kekal berarti selama-lamanya, maka kematian kekal berarti lenyap selama-lamanya. Mereka berpandangan bahwa orang-orang murtad, termasuk Iblis, penyebab dosa, akan dibinasakan dengan api pada akhir jaman dan akhirnya tidak akan ada sama sekali, seolah-olah mereka tidak pernah ada.

4. Mengenai jiwa yang tertidur.

Kesadaran manusia bergantung pada persatuan antara nafas hidup dengan tubuh. Jika keduanya dipisahkan oleh kematian, maka orang itu tidak sadar. Orang yang meninggal tidak sadar lagi. Menurut mereka Alkitab mengatakan hal ini sebagai tidur. Keadaan tidak sadar dan lamanya tidur ini berlangsung sampai waktu manusia dibangunkan dan dibangkitkan dari antara orang mati.



Semoga Bermamfaat..

Senin, 12 September 2011

Menjadi Orang Bersemangat dan Optimis Menghadapi Masalah


Orang yang bersemangat dapat menanggung penderitaannya, tetapi siapa yang akan memulihkan semangat  yang patah?” Amsal 18:14

Beragam persoalan bisa menimpa siapa saja. Entah orang kaya atau miskin, tua atau muda, setiap orang  selama hidup di dunia ini selalu berhadapan dengan berbagai persoalan. Setiap orang, terlepas dari status sosial, pendidikan, profesinya, dan bahkan sebagai hamba Tuhanpun tidak terluput dari yang namanya pergumulan atau persoalan. Manusia harus berhadapan dengan masalah selama hidup di dunia ini. Setiap orang tentunya memiliki persoalan yang berbeda-beda.
Kita tidak boleh menyerah, walau badai apapun yang sedang menerpa. Sebab pencobaan yang kita alami tidak pernah melebihi kekuatan kita, seperti yang disebutkan dalam Firman Tuhan.
Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan keluar, sehingga kamu dapat menanggungnya” 1 Kor 10:13
*courtesy of PelitaHidup.com
Allah itu baik. Dia sahabat kita, dalam segala susah Dia selalu datang menghibur. Biasanya ada beberapa hambatan-hambatan dalam meraih sebuah keberhasilan adalah antara lain, sikap yang putus asa, patah semangat, menyerah, keinginan untuk mundur, dan lain sebagainya.  Kalau sikap seperti ini dibiarkan akan membuat seseorang itu  menjadi frustrasi, dan tetap tinggal dalam masalahnya.  Dalam  menghadapi setiap masalah, kita membutuhkan sebuah semangat untuk berjuang dan bangkit, dengan pertolongan Tuhan agar kita sampai pada tujuan yang diinginkan.
Dalam cerita di Alkitab kita dapat melihat sebuah kondisi yang mengisahkan seseorang yang tidak lagi bersemangat dalam hidupnya, yaitu kisah nabi Elia. Keberhasilan Elia membunuh 450 orang nabi baal seorang diri membuat Izebel marah dan bermaksud membunuhnya. Mendengar berita itu, larilah Elia untuk menyelamatkan diri, ia dalam ketakutan, putus asa dan patah semangat. Ia lari ke gunung Horeb untuk bersembunyi.
.
*courtesy of PelitaHidup.com
Ada beberapa kondisi yang dialami nabi Elia ini, yaitu:
Menjadi Orang Bersemangat dan Optimis Menghadapi Masalaha). Ia kelelahan, lelah jasmani setelah perjalanan panjang, empat puluh hari, empat puluh malam lamanya sampai ke gunung Allah, yaitu gunung horeb.
*courtesy of PelitaHidup.com
Kemudian ia ingin mati, katanya: “Cukuplah itu! Sekarang, ya Tuhan, ambillah nyawaku, sebab aku ini tidak lebih baik daripada nenek moyangku” 1 Raj 19:4b.
b). Ia merasa telah gagal membuat bangsa Israel untuk bertobat,
*courtesy of PelitaHidup.com
c). Ia merasa kesepian,  hanya seorang diri saja dalam pergumulan untuk kebenaran Allah.
Jawabnya: “Aku bekerja segiat-giatNya bagi Tuhan, Allah semesta alam,karena orang Israel meninggalkan perjanjianMu, meruntuhkan mezbah-mezbahMu dan membunuh nabi-nabiMu dengan pedang; hanya aku seorang dirilah yang masih hidup, dan mereka ingin mencabut nyawaku” 1 Raj19:10
Allah tidak tinggal diam, Ia tetap memperhatikan Elia yang sedang patah semangat itu. Ia membiarkan Elia istirahat dan tertidur, kemudian Allah mengirim malaikatNya untuk memberi makan Elia. Allah juga datang  untuk memberikan semangat kepadanya dan memperkuat imannya di gunung Horeb itu. Allah sesungguhnya  tidak akan meninggalkan nabi ataupun umat-Nya yang setia.
*courtesy of PelitaHidup.com
Firman Tuhan kepadanya:”, pergilah, kembalilah ke jalanmu, melalui padang gurun ke Damsyik, dan setelah engkau sampai, engkau harus mengurapi Elisa bin Safat, dari Abel Mehola, menjadi nabi menggantikan Engkau” 1 Raj 19:15-16
Ketika anak-anak Tuhan putus asa dimanapun mereka berada, melalui Yesus Kristus mereka dapat memohon kepada Allah, untuk menerima kekuatan dan semangat agar mampu menghadapi situasi.
Orang yang bersemangat adalah orang yang tidak mau menyerah, dan tidak mau terpengaruh oleh keadaan, sekalipun hal itu kurang baik. Tindakan/perbuatannya tidak ditentukan atau dipengaruhi oleh keadaan.  Mengapa demikian ? Karena, ia memiliki  target dan tujuan yang ingin dicapainya. Orang yang bersemangat akan tetap optimis, mereka percaya karena bersama dengan Allah akan mampu untuk menghadapi setiap kesukaran.
Segala perkara dapat kutanggung didalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku” Fil 4:13
Orang yang bersemangat  memiliki iman, tetap percaya pada Firman Allah yang berkuasa. Jadilah orang yang bersemangat dalam hidup ini, apapun kondisi yang sedang terjadi, tetap miliki semangat. Semangat sangat diperlukan untuk memperoleh apa yang ingin kita capai. Karena dengan bersemangat kita akan tetap mengarahkan pandangan kita kepada tujuan, dan ada usaha untuk mencapainya.
.

Untuk menjadi orang yang bersemangat yang selalu optimis, kita memerlukan:

1. Keberanian bertindak untuk mengambil resiko

Orang yang bersemangat  memiliki keberanian untuk bertindak. Siap hidup dan siap mati, mereka tidak takut dan gemetar karena mempunyai ketetapan hati yang mantap. Ingat, bagaimana kisah  Sadrakh, Mesakh dan Abednego ?  Ada sebuah perintah yang telah dibuat bahwa ketika mendengar bunyi sangkakala, seruling, kecapi atau alat musik lainnya maka haruslah setiap orang sujud menyembah patung yang telah didirikan oleh raja Nebukadnezar. Mereka tidak mau menyembah patung yang telah didirikan oleh raja Nebukadnezar tersebut.
Dalam Kitab Daniel 3:6 Siapa yang tidak sujud menyembah, akan dicampakkan seketika itu juga ke dalam perapian yang menyala-nyala.
Didapatilah bahwa mereka tidak mengindahkan titah itu, mereka tidak mau memuja dan menyembah patung tersebut. Adalah sebuah ancaman bagi mereka, dengan resiko mereka harus dimasukkan kedalam perapian. Mereka tidak khawatir, cemas dan takut, malah dengan berani untuk menerima hukuman itu. Mereka tetap mempertahankan iman yang  mereka percayai.
Beginilah yang mereka ucapkan kepada raja itu, Daniel 3:17-18 Jika Allah yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu ya raja. Tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memujja dewa tuanku, dan  tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu.
Mereka berani berkata tidak dan merekapun berani bertindak menerima hukuman yang sudah ditetapkan itu. Dengan amarah raja itu memerintahkan supaya perapian dibuat tujuh kali lebih panas dari biasanya, dan ketika  mereka dicampakkan kedalam api, mereka tidak terbakar, rambut di kepala mereka tidak hangus, bahkan bau kebakaranpun tidak ada.
Lalu  Nebukadnezar mendekati pintu perapian yang menyala-nyala itu ; berkatala ia: “Sadrakh, Mesakh, dan Abednego, hamba-hamba Allah yang maha tinggi, keluarlah dan datanglah kemari!” Dan 3:26
Merekapun keluar dengan selamat dari perapian , Tuhan menyertai mereka. Dengan berani mereka mengatakan sekalipun Allah tidak menolong, mereka siap untuk mati   bagi Tuhan. Tetapi Tuhan tidak tinggal diam, mereka diluputkan dari panas api itu, mereka tidak terbakar, tidak ada bau hangus, mereka tetap utuh seperti sediakala.
Apabila engkau berjalan melalui api engkau tidak akan dihanguskan, dan nyala api tidak akan membakar engkau.” Yes 43:2b
Kalau kita berani bertindak lakukan sesuatu kebenaran, Tuhan pasti menolong, Tuhan juga pasti membela FirmanNya. Jadi, jangan takut, hadapilah setiap persoalan, jangan lari, Tuhan memberi kekuatan agar kita dapat meraih keberhasilan.
.

2.  Sikap tidak mau menyerah

Tidak Mau MenyerahDalam Alkitab ada sebuah cerita tentang seorang perempuan yang sudah 12 tahun menderita pendarahan. Perempuan ini sudah diobati oleh berbagai-bagai tabib, namun keadaannya makin memburuk. Perempuan ini tidak putus asa, ia tetap memiliki semangat untuk sembuh. Tatkala ia mendengar berita tentang Yesus Sang Penyembuh itu, iapun berusaha untuk mencari Yesus, sebab ia yakin Yesuslah  yang dapat menolong untuk menyembuhkannya.
Perempuan ini adalah orang yang bersemangat.  Ketika Yesus dalam perjalanan menuju rumah kepala ibadat, ditengah kerumunan banyak orang, perempuan ini berusaha untuk menghampiri Yesus agar menerima kesembuhan dariNya. Perempuan ini tidak mau menyerah, dia tetap memiliki semangat, dia terus berjalan untuk menghampiri Yesus sekalipun ia sedang dalam penderitaan, mungkin ia berjalan tidak seperti orang normal karena penyakitnya itu, jalannya lambat tapi ia terus berusaha untuk maju mendekati Yesus dari arah belakang.
Perempuan ini mempunyai suatu tujuan untuk sembuh, ia memiliki iman, “Karena katanya dalam hatinya:”Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh.” (Mat 9:21).  Setelah hal itu dilakukannya iapun menjadi sembuh. Jerih payahnya tidak sia-sia. Ia berhasil, ia sembuh. Setiap orang yang mau mendekatkan diri kepada Yesus tidak akan  menyerah,  tetap berjuang sampai memperoleh apa yang ingin dicapai.
Tetapi kamu ini, kuatkanlah hatimu, jangan lemah semangatmu, karena ada upah bagi usahamu” 2 Taw 15:7
Dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sunggguh-sungguh mencari Dia” Ibr 11:6b
Kalau semangatmu sedang lemah, bangkitlah mencari Tuhan, dengan berdoa, membaca Firman Allah, mengikuti ibadah dan memuji menyembah Dia. Pasti ada kekuatan baru dan upah yang akan diberikanNya, itu janjiNya.
.

3.  Iman yang teguh

Menjadi Orang Bersemangat dan Optimis Menghadapi MasalahRasul Paulus setelah pertobatannya, memberikan  hidupnya untuk  melayani Tuhan, ia memenuhi panggilan Tuhan sebagi salah satu rasul yang ikut menderita bagi Kristus.
Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa; kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan, namun tidak binasa.” 2 Kor 4:8
Aku banyak   berjerih lelah dan bekerja berat; kerap kali aku tidak tidur;  aku lapar dan dahaga; kerap kali aku berpuasa, kedinginan dan tanpa pakaian.” 2 Kor 11:27
Dalam mengiring Yesus, Paulus banyak sekali mengalami penderitaan dan aniaya.  Paulus juga mengalami kesedihan, ia ditinggalkan oleh teman-temannya.
Pada waktu pembelaanku yang pertama, tidak seorangpun yang membantu aku, semuanya meninggalkan aku, Tetapi Tuhan mendampingi aku dan menguatkan aku, supaya dengan perantaraanku Injil diberitakan, Dan Tuhan akan melepaskan aku, dari setiap usaha yang jahat, Dia akan menyelamatkan aku, sehingga aku masuk ke dalam kerajaanNya di Sorga. Bagilah kemuliaan selama-lamanya”. 2Tim 4:16-18
Di Roma pada saat itu sedang terjadi penganiayaan yang hebat, dan tidak ada seorangpun yang berani mengakui mengenal  rasul Paulus. Paulus merasa  kesepian dan kecewa, namun ia tetap merasakan kehadiran Tuhan, yang memberikan kekuatan padanya. Paulus mengakui bahwa ia mempunyai keyakinan yang kokoh,  sebab Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya. Paulus sanggup menghadapi dan mengatasi segala rintangan sebab ada Tuhan yang selalu memberi pertolongan dan kekuatan baginya. Karena iman yang teguh Rasul Paulus tetap berjuang, dan bahkan setia sampai mati bagi Tuhan.
Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman. Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang Adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya.” 2 Tim 4:7-8
Apapun keadaan yang kini tengah kita hadapi, kita tidak boleh hilang pengharapan, putus asa atau melepaskan iman saat menghadapi berbagai masalah. Hadapilah semua bersama Tuhan,  kita akan dapat mengalami pengalaman-pengalaman yang baru bersama Tuhan. Setiap Firman Tuhan yang kita butuhkan terjadi atas kita, harus tetap kita percaya, sebab ada firman Tuhan tertulis:
Aku tidak akan melanggar perjanjian-Ku, dan apa yang keluar dari bibir-Ku tidak akan Kuubah” Maz 89:35
Semua yang Tuhan janjikan itu melalui Firman-Nya, tidak akan ditarik kembali, dan Tuhan tidak mengingkari Janji-Nya itu.  Arahkan pandangan,  pikiran dan hati  kepada FirmanNya, sebab itulah kebenaran yang akan memulihkan kita.  Allah itu sangat baik.
Tuhan itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya” Maz 34:19.
Kita harus percaya pada Firman-Nya. Supaya iman tetap teguh, baca, renungkan dan perkatakanlah Firman Tuhan itu kepada diri kita sendiri maupun kepada orang lain.
Semangat merupakan jalan untuk memperoleh apa yang kita butuhkan. Tetaplah bersemangat, miliki keberanian untuk melakukan Firman Allah, jangan pernah menyerah dan tetap teguh pegang janji Tuhan sampai menjadi sebuah kenyataan. Tuhan memulihkan setiap semangat yang patah. Orang yang bersemangat akan selalu optimis dalam menghadapi setiap persoalan, untuk meraih keberhasilan. Selamat berjuang dan tetap semangat, Tuhan  Yesus memberkati kita semuanya.
.

Berbahagialah ia yang membacakan dan mereka yang mendengarkan  kata-kata nubuat ini, dan yang menuruti  apa yang ada tertulis di dalamnya, sebab waktunya sudah dekat” Wahyu 1:3.